SELASA, 09 AGUSTUS 2011
BENTUK PERMAINAN
Bulutangkis adalah bentuk permainan yang dilakukan oleh dua orang (dalam permainan tunggal) atau empat orang (dalam permainan ganda). Menggunakan rangkaian bulu yang ditata dalam sepotong gabus sebagai bolanya, dan raket sebagai alat pemukulnya, di atas sebidang lapangan. Inti permainannya adalah memasukkan bola di bidang lapangan lawan yang dibatasi oleh jaring (net) setinggi 1,55 m dari permukaan lantai, dengan memukulkan raketnya, atas dasar peraturan tertentu. Partai Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis.Mereka adalah:
- Tunggal putra
- Tunggal putri
- Ganda putra
- Ganda putri
- Ganda campuran
Tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan campuran biasanya memakai sistem pemenang dua set (dari tiga) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin. Tunggal putri biasanya memakai sistem pemenang dua set (dari tiga) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin.
Sejarah Perkembangan Bulutangkis di Indonesia
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini.Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona.Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat.Pada sekitar tahun 40 - an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional.Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di pelbagai turnamen internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.
Cara bermain bulutangkis
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di atas wilayah persegi panjang yang ditandai di lantai. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah cock menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. Apabila regu yang tak menyervis memenangkan reli ini, tiada poin dicetak oleh mereka tetapi ada pergantian penyervis. Dalam permainan ganda, seorang penyervis memulai permainan, dan setelah kalah sebuah reli, servis berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya, kedua pemain pada seregu bergantian menyervis sebelum servis kembali berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan kanan selalu memulai servis. Wilayah servis Tiap-tiap pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada wilayah servis untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40 meter. Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88 meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis servis pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan kotak servis kanan dipisahkan oleh garis di tengahnya.
Perlengkapan yang dipakai
Raket Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.Senar Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senarnya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.Sepatu Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
Bentuk lapangan
Lapangan tersebut dapat dibuat dalam ruangan terbuka maupun tertutup. Lebar garis yang dipergunakan adalah selebar 40 m.m. Net Tinggi jaring (net) adalah 152,4 cm dari permukaan lantai, terbuat dari jalinan benang atau bahan lain yang tidak menghalangi pandang ke daerah lapangan lawan. Jaring dipancang pada kedua tiang setinggi 155 cm. Jaring ini sebaiknya berwarna gelap dan tebalnya tidak boleh lebih 15 m.m. Lobang jaring tidak boleh lebih dari 20 mm. Lebar keseluruhan jaring ini adalah 76 cm. ShuttleCock adalah rangkaian jalinan 14 - 16 helai bulu yang ditancapkan dalam sepotong gabus yang bergaris tengah sekitar 25 - 28 mm. Berat keseluruhan sekitar 4,73 - 5,50 gram, ditata dalam bentuk tertentu sehingga menghasilkan sikap meluncur, bila dipukul.
Skoring Nilai
hitungan diperoleh seorang pemain, apabila pihaknya berada dalam posisi pemegang servis. Nilai diperoleh dari akibat lawan tidak berhasial mengembalikan cock sesuai dengan peraturan. Dalam permainan ganda dan tunggal pria, angka tertinggi yang harus dicapai adalah 15, kecuali terjadi perpanjangan dengan lima angka atau tinga angka. Perpanjangan dengan lima angka atau tiga angka. Perpanjangan (deuce) itu terjadi atas persetujuan kedua belah pihak pada saat terjadi kedudukan yang sama pada dua angka atau satu angka menjelang berakhir (13 - 13) dan (14 - 14). Dalam permainan tunggal puteri, angka tertinggi yang harus dicapai adalah 11, kecuali terjadi perpanjangan dengan tiga angka, atau dua angka. Perpanjangan (deuce) itu atas persetujuan kedua belah pihak pada saat terjadi kedudukan yang sama, dua angka atau satu angka menjelang berakhir (9 - 9 ) dan (10 - 10). Pihak pemenang adalah yang berhasil mencapai angka tertinggi lebih dulu, dalam setiap game. Pihak pemenang dari satu partai permainan adalah pemenang dari tiga game yang dimainkan (The Best of Three Games), kecuali jika ada persetujuan dengan cara lain. Namun lazimnya pemain yang berhasil merebut dua games terdahulu, sudah dinyatakan sebagai pemenang tanpa melanjutkan game ketiga. Dalam hal berlangsungnya game ketiga, pemain harus bertukar tempat pada saat salah seorang pemain mencapai angka 8 untuk permainan ganda dan tunggal putera, dan angka 6 tunggal puteri.
Permainan ganda
Penentuan pemain pemukul cock pertama adalah melalui undian (toss) yang dilakukan oleh pimpinan pertandingan (wasit). Pemain yang berdiri dalam bidang lapangan sebelah kanan pemain yang memulai memukul cock pertama dan ditujukan kepada lawan yang berada dalam bidang sebelah kanan juga. Apabila pihak pemukul cock pertama (servis) gagal melakukannya, atau melakukan kesalahan, maka kesempatan melakukan servis diberikan kepada partnernya atau orang kedua. Khusus dalam kedudukan masih 0 - 0 orang kedua ini tidak berfungsi, dan kesempatan servis langsung pindah ke tangah lawan. Apabila pemegang servis berhasil memukul bola sehingga lawan tidak berhasil mengembalikan atau melakukan kesalahan, maka pihak pemegang servis memperoleh angka. Untuk menghidupkan permainan lagi, pihak pemegang servis masih memperoleh kesempatan melanjutkan servisnya. Bidang lapangan yang sah untuk pemegang servis pertama (orang pertama) adalah bidang lapangan sebelah kanan bila angka yang diperoleh dalam keadaan genap, dan sebelah kiri dalam keadaan angka yang diperoleh ganjil. Sebaliknya, pemegang servis kedua (orang kedua), bidang lapangan yang sah untuk melancarkan servisnya dalah bidang sebelah kiri untuk angka yang diperoleh genap dan sebelah kanan bila angka yang diperoleh ganjil. Sebaliknya, pemegang servis kedua (orang kedua), bidang lapangan yang sah untuk melancarkan servisnya adalah bidang sebelah kiri untuk angka yang diperoleh genap dan sebelah kanan bila angka yang diperoleh ganjil. Servis pertama suatu pihak pada setiap giliran pidah servis harus dilakukan dari bidang lapangan sebelah kanan, dan hanya pemain penerima servis yang boleh menerima servis ini. Tetapi setelah cock dalam keadaan hidup siapapun dari setiap pasangan itu boleh memukul kembali cock ke arah bidang lapangan lawan, sampai cock dinyatakan mati. Giliran pertama pelaku servis dalam permainan tunggal juga ditentukan melalui toss. Para pemain melakukan servis dan menerima servis dari bidang lapangan sebelah kanan bila kedudukan angka adalah genap. Pelaku servis melakukan dari bidang lapangan secara berpindah-pindah, apabila ia memperoleh tambahan nilai, begitu pula penerima servis, menerima dari bidang lapangan yang berlawanan, sesuai dengan kedudukan pelaku servis.
Dianggap membuat kesalahan apabila pada saat melakukan servis :- Kedudukan cock pada saat dipukul lebih tinggi dari pinggang pelaku servis.- Pada saat cock dipukul, badan raket menghadap ke bawah, sehingga seluruh bagian kepala raket tidak secara jelas dan nyata berada di bawah tangan pelaku servis.- Apabila dalam melakukan servis, cock tidak melewati net atau jatuh pada bidang lapangan yang salah.- Kedua kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang lapangan yang semestinya atau posisi kaki penerima servis tidak dalam bidang lapangan yang semestinya sampai servis dilakukan.- Cock jatuh di luar lapangan, atau menerobos lewat bawah jaring.- Seorang pemain memukul balik cock yang belum melewati net.- Dalam keadaan bola hidup seorang pemain menyentuh net atau talinya ; baik dengan raket, badan atau pakainnya.- Apabila cock ditahan dengan raket dan diayunkan lagi, atau cock dipukul dua kali berturut-turut oleh pemain yang sama, maupun oleh seorang pemain dan partnernya.- Apabila seorang pemain merintangi lawannya.
SEJARAH BULUTANGKIS DI INDONESIA
Di Indonesia, badminton dikenal juga sebagai bulutangkis. Perkembangan bulutangkis di Indonesia terkait dengan adanya kesadaran bahwa olahraga dapat membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia. Oleh karenanya mulailah didirikan berbagai perkumpulan. Di Jakarta, berdiri perkumpulan bulu tangkis yakni Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada tanggal 20 januari 1947. PORI Pusat pada saat itu berkedudukan di Yogyakarta. Ketua PORI adalah Tri Tjondokusumo. Pada zaman Belanda, persatuan bulutangkis tersebut dinamakan BBL (Bataviasche Badminton Leaque) yang kemudian di lebur menjadi BBU (Bataviasche Badminton Unie ). BBU secara umum diikuti oleh orang-orang keturunan Tionghoa yang mempunyai kesadaran nasional tinggi. Lalu, mereka mengubah BBU menjadi Perbad (Persatuan Badminton Djakarta) yang diketuai oleh Tjoang Seng Tiang.
Pada tahun 1949 Perbat bertukar pikiran dengan para tokoh bulu tangkis Indonesia, antara lain Sudirman Liem Soei Liong, E. Sumantri, Ramli Rakin, Ang Bok Sun, dan Khow Dji Hoe. Selanjutnya agar organisasi ini menjangkau seluruh Indonesia, Sudirman dan rekan-rekannya menghubungi teman-temannya di seluruh Indonesia untuk mendirikan perkumpulan bulu tangkis. Pada 5 mei 1951 barulah dapat dibentuk Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Untuk selanjutnya Indonesia mulai masuk secara resmi di IBF pada tahun 1953. Empat tahun kemudian Indonesia baru mengikuti piala Thomas tahun 1957-1958.
Pada tahun 1950-an , bulutangkis sudah menjadi permainan tingkat nasional dan dimainkan diseluruh kota di Indonesia, khususnya di Sumatera, jawa, Sulawesi, dan Kalimantan.Setelah sempat berhenti pada masa penjajahan jepang, olahraga ini kembali dimainkan tidak lama setelah Indonesia merdeka. Pertandingan antar kota sudah mulai diadakan, walau hanya antar perkumpulan. Penyebaran bulutangkis di tanah air, antara lain dapat dilihat dalam pekan olahraga nasional (PON) I di Surakarta tahun 1948 yang diikuti banyak wilayah (karesidenan).
Di jawa barat, selain Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon, di Cianjur bulutangkis juga berkembang meskipun belum pernah menghasilkan jago yang berkiprah di tingkat nasional. Di kota kecil itu disebutkan ada delapan klub, dengan dua klub memiliki pemain baik yakni PB Chung Hua dan PB Hudaya