Sabtu, 19 Mei 2012

Sport - Sindo News

Tim Thomas Indonesia optimistis tembus 8 besar

Senin, 16 April 2012 10:34 wib
 0  00 
button
detail
(Pebulu tangkis senior Indonesia Taufik Hidayat/Daylife)
Sindonews.com - Tim bulu tangkis Indonesia Garuda dinobatkan sebagai juara Piala Axiata setelah mengalahkan Indonesia Rajawali 2-1 di Tenis Indor, Senayan, Minggu (15/4). Hasil fantastis mengikuti kejuaraan beregu di Asia Tenggara itu membuat Indonesia optimistis menatap Piala Thomas di Wuhan, China, 20–27 Mei mendatang.

Manajer Tim Indonesia Mochamad Feriansyah mengaku saat ini merupakan momen tepat sebagai persiapan menghadapi Piala Thomas. Sebab, sistem beregu yang diterapkan dalam Piala Axiata sangat membantu pemain menjalin kerja sama dan kekompakan tim.

Dia bahkan yakin tim Indonesia bisa melangkah ke babak 8 besar meski bertemu lawan berat di laga pertama Piala Thomas. ''Berdasarkan drawing, kita akan bertemu China di awal. Kami tetap optimistis bisa masuk 8 besar jika mendapatkan poin dari lawan lain (Inggris),”kata Feriansyah.

''Ini merupakan simulasi yang paling bagus bagi pemain. Kami akan memutuskan sesegera mungkin pemain yang akan diturunkan di Piala Thomas, baik sebelum keberangkatan atau setelahnya. Sebab, pengumuman pemain harus dimasukkan pada 7 Mei,” Feriansyah memaparkan.

Piala Axiata memang memberikan banyak pembelajaran bagi pebulu tangkis Indonesia. Bahkan, pertandingan legkedua itu berjalan sengit meski Garuda hanya membutuhkan satu kemenangan untuk memastikan juara di turnamen itu. Sebab, pada leg pertama mereka meraih sukses 3-0.

Kepastian itu akhirnya tercapai setelah tunggal pertama Simon Santoso menyudahi kekuatan Tommy Sugiarto 21-16,21-10. Kemenangan Simon cukup membawa Garuda meraih gelar kompetisi yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut.

Sayang, Garuda gagal meraih hasil sempurna. Ini karena Bona Septano/Mohammad Ahsan kalah dengan pasangan gado-gado dari tim Rajawali yang menurunkan Alvent Yulianto/Angga Pratama, 21-23,21-12,13-21.

Tapi, Taufik Hidayat yang menjadi penentu di pertandingan terakhir sukses menggulung juniornya, Shesar Hiren Rustavhito, 21-14,21-15. Meski menang,Taufik sangat menyayangkan dengan kemampuan pemain muda itu.

Padahal, dia sempat berharap lawannya itu memiliki mental dan permainan sama baiknya dengan Tommy dan Dionysius Hayom Rumbaka. Shesar justru terlihat masih kurang percaya diri karena yang dilawan adalah juara Olimpiade Athena 2004.

''Dia bermain sangat tidak bagus.Saya melihat dia masih di bawah minus.Saya terus terang tidak serius saat bertanding,” kata Taufik. ''Bisa dilihat, dia bermain masih banyak kekurangannya, bahkan mentalnya pun sangat buruk. Padahal,dia bermain sebagai penentu di pertandingan.Tapi, hasilnya sangat mengecewakan,”lanjutnya.

Hasil ini menjadi satu masukan dari Taufik yang menginginkan PBSI bisa membina para pemainnya lebih bagus lagi dalam menyeleksi pemain. Sebab, setelah Tommy dan Hayom, belum ada lagi generasi di tunggal putra Indonesia.

Taufik yang merupakan salah satu tunggal Indonesia kemungkinan akan masuk daftar pemain di Piala Thomas nanti. Apalagi, hasil drawing putaran final Piala Thomas, Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah China dan Inggris di Grup A. Alhasil, persiapan yang kurang dari lima pekan tersebut harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin.

Dengan hasil kesuksesan di Piala Axiata ini,Taufik semakin optimistis menatap Piala Thomas nanti. ''Saya melihat dari partai per partai ada kans masuk ke 8 besar,meski melawan China dan Inggris,”ujar Taufik. ''Melawan China, kami harus berjuang dengan kekuatan terbaik. Sementara menghadapi Inggris, kemenangan merupakan harga mati untuk didapatkan,”sambungnya.


Editor: Andrianto W. Widodo
Laporan: Raikhul Amar (Koran Sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar