Sabtu, 19 Mei 2012


Tim Garuda Juara Bulu Tangkis Axiata

USEP USMAN NASRULLOH/"PRLM"
USEP USMAN NASRULLOH/"PRLM"
TIM Indonesia Garuda berpose untuk foto bersama dengan trofi juara dan hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (tengah bawah) seusai upacara penyerahan medali pada Kejuaraan Beregu Putra Bulu Tangkis Axiata Cup 2012 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (15/4). Tim Indonesia Garuda berhasil mengalahkan Indonesia Rajawali pada laga kedua dengan nilai 2-1.*
JAKARTA, (PRLM).– Tim Indonesia Garuda akhirnya keluar sebagai juara perdana Kejuaraan Beregu Putra ASEAN Axiata Cup 2012 usai memenangkan all-Indonesian final melawan Indonesia Rajawali.
Bertanding di Tennis Indoor Stadium, Senayan, Jakarta, Minggu (15/4), Garuda menang agregat 5-1.
Pada final leg kedua, Garuda membubuhkan kemenangan 2-1 atas Rajawali.
Sebelumnya pada hari pertama, Taufik Hidayat dkk. juga sukses menyapu bersih semua laga. Dengan kemenangan itu, maka Garuda berhak menerima piala bergilir dan apresiasi sebesar 400 ribu US dolar atau sekitar Rp 3,6 milyar.
Satu-satunya kekalahan yang ditelan Garuda datang dari sektor ganda yang bertanding di partai kedua. Pasangan Bona Septano/Muhammad Ahsan gagal mengatasi perlawanan ganda gado-gado Alvent Yulianto/Angga Pratama setelah dipaksa bermain rubber game 21-23, 21-12, 13-21.
Sementara itu, pada leg kedua kemarin, Garuda sebenarnya sudah memenangkan gelar Axiata Cup ini setelah partai pertama direbut Simon Santoso. Simon yang kembali menumbangkan Tommy Sugiarto dalam straight game 21-16, 21-10 memberikan Garuda tambahan poin 4-0 hingga tidak dapat terkejar lagi.
Keunggulan Garuda bertambah setelah di partai terakhir yang mempertemukan pemain senior Taufik Hidayat dengan pemain muda Shesar Hiren Rhustavito berhasil direbut lagi. Peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut mengkandaskan Shesar dengan skor telak 21-14, 21-15.
Kemenangan mudah Taufik tersebut ditanggapinya dengan dingin. Pasalnya dia menilai bahwa penampilan Vito (Shesar Hiren) tidak bagus. "Bagaimana ini akan menjadi penerus sektor tunggal setelah Hayom (Dionysius Hayom Rumbaka), kalau secara mental dia jelek. Baru masuk saja, saya sudah melihat dia takut duluan. Ini harus jadi pelajaran bagi PBSI untuk pembinaan ke depan," kata Taufik menambahkan.
Manajer tim Garuda Mohamad Feriansyah mengatakan bahwa dirinya bersyukur timnya bisa merebut gelar tersebut. Dia berharap bahwa kemenangan ini bisa menjadi modal bagi para pemain tampil di putaran final Piala Thomas nanti, pada 20-27 Mei mendatang di Wuhan, Cina.
Terkait soal pemain yang akan turun di Thomas nanti ditentukan oleh kemenangan kemarin, Feriansyah menegaskan bahwa kemenangan Garuda tersebut hanya merupakan salah satu bahan evaluasi bagi PB PBSI untuk menentukan nama pemain pada 7 Mei mendatang, saat hari terakhir pendaftaran. Namun, dia mengakui bahwa memang amunisi Garuda dan Rajawali merupakan tim bayangan Thomas Merah Putih. (A-161/A-26).***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar